You don't have javascript enabled. Good luck with that.
Pencarian
Pemprov DKI Atur Sistem Keja Cegah Penularan COVID-19
.
photo doc - Beritajakarta.id

Pemprov DKI Atur Sistem Kerja Cegah Penularan COVID-19

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menerbitkan aturan sistem kerja aparatur dan pegawai dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. 

Melaksanakan tugas kedinasan di rumah,

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta, Chaidir mengatakan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menandatangani Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2020 perihal penyesuaian sistem kerja pegawai dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19. 

"Sudah ditandatangani Pak Gubernur hari ini. Surat edaran ini menindaklanjuti kebijakan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020," ujarnya, Senin (16/3).

Intensitas Pembersihan di Kantor Wali Kota Jakbar Ditingkatkan

Chaidir menjelaskan, mengacu pada Surat Edaran Menteri PANRB, kepala perangkat daerah dapat mengatur sistem kerja pegawai untuk dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah yang disertai berbagai pertimbangan di antaranya jenis pekerjaan, peta sebaran COVID-19, domisili, dan kondisi kesehatan pegawai. 

"Kebijakan ini juga berlaku untuk usia pegawai di atas 50 tahun, dalam kondisi hamil dan menyusui, kesehatan keluarga pegawai atau dalam status pemantauan, riwayat perjalanan luar negeri, serta efektivitas pelaksanaan tugas dan unit organisasi," terangnya.

Ia menambahkan, kepala organisasi perangkat daerah dapat mengatur sistem kerja bagi aparatur yang bertugas memberikan pelayanan langsung kepada warga dan atau berhubungan dengan penanggulangan COVID-19 antara lain, tim medis Dinas Kesehatan, Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Perhubungan, Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, Satpol PP, sekretariat kota/kabupaten, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, serta aparatur kecamatan dan kelurahan. 

"Ada ketentuan bagi aparatur atau pegawai yang melaksanakan tugas kedinasan di rumah untuk berada di kediaman masing-masing. Artinya, dengan kebijakan ini bukan berarti bisa liburan," terangnya.

Menurutnya, presensi kehadiran jam kerja pegawai berdasarkan surat tugas kepala organisasi perangkat daerah, wajib mengisi aktivitas kerja harian melalui e-Kinerja dan tetap diberikan penghasilan.

"Selanjutnya, kepala organisasi perangkat daerah memberikan laporan ke Badan Kepegawaian Daerah atau BKD," ungkapnya.

Chaidir menuturkan, pelaksanaan tugas kedinasan di rumah berlaku hingga 31 Maret 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut sesuai kebutuhan. 

"Setelah berakhir masa berlaku sistem kerja ini, kepala organisasi perangkat daerah mengevaluasi atas efektivitas pelaksanaan dan dilaporkan kepada Pak Gubernur melalui BKD," tandasnya. 

Berita Terkait
Berita Terpopuler indeks
  1. Puskesmas Mampang Prapatan Wakili Jaksel di Lomba Konvensi Mutu Tingkat Provinsi

    access_time05-11-2024 remove_red_eye2317 personTiyo Surya Sakti
  2. Rintik Hujan Diprediksi Basahi Jaksel dan Jaktim di Malam Hari

    access_time30-10-2024 remove_red_eye1278 personTiyo Surya Sakti
  3. Pimpinan Dewan-Pj Gubernur DKI Teken MoU KUA-PPAS APBD 2025

    access_time01-11-2024 remove_red_eye1026 personDessy Suciati
  4. Buka POR DWP DKI 2024, Pj Gubernur Teguh Harapkan Olahraga Jadi Budaya Hidup Sehat

    access_time30-10-2024 remove_red_eye979 personTiyo Surya Sakti
  5. PT KBN Perkuat Peran dalam Industri Logistik Terpadu

    access_time01-11-2024 remove_red_eye893 personAldi Geri Lumban Tobing